PERSIAPAN PRA SUNAT

Banyak orangtua maupun calon pasien yang masih bingung mengenai hal apa saja yang harus dipersiapkan sebelum tindakan sunat.

Pada sunat zaman dahulu ada beberapa hal ataupun tradisi yang biasanya dilakukan oleh para calon pasien, sebelum dilakukannya tindakan sunat. Antara lain seperti harus berendam terlebih dahulu di air dingin, sunat harus dilakukan pada saat pagi buta, serta calon pasien tidak diperbolehkan untuk aktifitas berat seperti berlari lari selama beberapa hari sebelum dilakukannya tindakan sunat.

Sebenarnya hal atau tradisi tersebut bukan tanpa alasan, hal tersebut memang sebaiknya dilakukan jika tindakan sunat yang akan dilakukan adalah tindakan sunat dengan cara tradisional. Dimana sunat cara tradisional biasanya akan menyebabkan cukup banyak darah yang dikeluarkan saat dilakukan proses sunat. Sehingga aktifitas berat memang dapat memperbanyak aliran darah yang keluar dalam suatu proses sunat. Hal itupula yang mendasari mengapa pada zaman dahulu sunat sebaiknya dilakukan pada waktu pagi buta, agar sebelum dilakukannya tindakan sunat dipastikan pasien baru bangun tidur dan tidak sempat melakukan aktifitas berat.

Mengenai tradisi berendam di air dingin sebelum dilakukannya tindakan sunat pun juga memiliki alasan khusus. Yaitu dimana saat bagian tubuh terpapar dengan air dingin, maka pembuluh darah secara otomatis akan mengecil. Sehingga dapat mengurangi aluran darah dan dapat mengurangi sensibilitas terhadap rasa nyeri pada bagian kulit penis yang akan dipotong.

Seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi dari tindakan sunat, maka hal tersebut sudah tidak relevan lagi. Mengingat metode sunat modern yang dikembangkan saat ini memiliki resiko terjadinya perdarahan yang sangat minim. Sehingga tidak lagi diperlukan pembatasan aktifitas tertentu, dan sunat bisa dilakukan baik di pagi, siang, sore ataupun malam hari. Begitupun dengan tradisi berendam di air dingin, dimana saat ini tidak perlu lagi dilakukan karena prinsip kerja dari berendam pada air dingin sudah digantikan dengan penggunaan obat anestesi dan dapat menghilangkan rasa nyeri pada saat dilakukannya tindakan sunat.

Sebenarnya, untuk saat ini persiapan sunat yang lebih saya tekankan adalah kesiapan psikis. Persiapan psikis ini bukan hanya pada calon pasien, namun seringkali juga harus dipersiapkan pada orangtua pasien. Berikut ini adalah beberapa saran atau tips dari saya terkait persiapan psikis baik pada pasien maupun pada orangtua pasien.

Persiapan Psikis Pada Pasien.
Pertama, orangtua harus terlebih dahulu memotivasi kepada anak. Motivasi bisa dengan cara menginformasikan mengenai manfaat dilakukannya tindakan sunat, serta resiko resiko penyakit yang bisa terjadi jika seseorang tidak segera disunat.
Kedua, orangtua bisa menjanjikan suatu hadiah kepada anak jika sang anak sudah berani disunat. Sehingga fokus anak terhadap hadiah yang akan didapat, bisa mengalahkan atau setidaknya mengurangi rasa takut akan tindakan sunat.
Ketiga, alihkan perhatian anak saat dilakukannya tindakan sunat. Saat ini kebanyakan anak senang bermain gadget seperti telepon genggam maupun komputer tablet. Perbolehkan sang anak untuk bermain gadget saat tindakan sunat, sehingga perhatian anak bisa teralihkan kepada gadget yang sedang dimainkan.
Keempat, dampingi sang anak saat dilakukannya tindakan sunat. Temani disamping sang anak sambil mengalihkan perhatian dengan bercerita mengenai suatu hal yang menarik bagi sang anak.
Kelima, berikan contoh teman teman sebaya sang anak yang sudah disunat. Sehingga biasanya anak menjadi malu jika dibandingkan dengan teman sebayanya yang sudah disunat.
Keenam, adakalanya tiba tiba seorang anak minta untuk disunat. Hal ini biasanya terjadi karena sang anak melihat teman sebayanya baru saja disunat dan mendapatkan hadiah karena sudah berani disunat. Dalam hal ini, saya menyarankan jika memungkinkan sebaiknya orangtua segera menuruti kemauan sang anak. Karena momen tersebut biasanya adalah bukan momen berulang. Dimana jika tidak dituruti, maka di kemudian hari justru akan lebih sulit merayu sang anak untuk disunat.

Persiapan Psikis Pada Orangtua Pasien
Hal ini mungkin terdengar seperti hal yang aneh. Karena yang akan disunat adalah seorang anak, namun mengapa orangtua pasien yang harus dipersiapkan secara psikis? Bagi kami sebagai dokter sunat sebenarnya bukan hal yang aneh. Seringkali kami temui dimana orangtua pasien justru lebih khawatir dibanding anaknya, yang akan disunat. Tak jarang pula orangtua pasien justru pingsan saat kami sedang melakukan tindakan sunat.
Untuk menghindari hal tersebut, ada baiknya orangtua yang memang tidak tega untuk melihat tindakan sunat pada sang anak sebaiknya justru tidak ikut mendampingi di sebelah pasien. Karena rasa khawatir berlebih pada orangtua, justru bisa meningkatkan kecemasan atau rasa takut pada sang anak.

About the Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may also like these